Kalimat diatas
memang benar. Benar bagi orang-orang yang tidak bisa memahami tetes demi tetes
air langit yang turun ke bumi. Tetapi bukan begitu benar untuk aku. Bagiku,
hujan adalah tetesan nikmat penengan pikiran, pereda amarah, pereleks jiwa, dan
hujan adalah salah satu hal yang kamu juga sukai.
Mungkin bisa
dibilang “hujan punya cerita tentang kita”. Seperti judul novel by Yoana Dianika . Tetapi tak memiliki isi yang sama. Bukan hujan
sebagai saksi mati saat kita berjalan bersama berpegangan tangan dan bukan juga
ketika kamu melepas jasmu untuk kamu tempatkan diatas kepalaku agar air hujan tidak
membasahiku secara penuh.
Disini hujan antara
aku sebagai subjek dan kamu sebagai objek. Bukan sepenuhnya kamu selalu ada
dalam hujan. Tetapi hanya aku yang selalu menanti hujan untuk mengingat kamu.
Kamu penyuka hujan yang terkadang
membenci hujan. Akupun juga penikmat hujan yang sama dengan kamu(terkadang
membenci hujan).
Hujan memang tak
selamanya berjanji meninggalkan jejak pelangi untuk terlihat di akhir
tetesannya. Kadang, tak ada hujanpun pelangi bisa saja dapat muncul tiba-tiba.
Begitu juga kamu.
Kamu baik. Aku yakin
itu. Tetapi, aku yang masih salah mengartikan kebaikan seseorang. Aku kira.
Kamu seorang adam pemilik tulang rusuk yang menciptakan aku yang dikirim oleh
Allah sebagai calon pembimbingku di dunia dalam rencana-Nya.
Yang mulai di pertemukan dan di
persatukan secara perlahan oleh Allah secara tak terduga.
Yang mulai mengenalkan aku dan
kamu.
Yang mulai menyelipkan pertanyaan
apakah? Benarkan? Akankah? Dan hal yang lain tentang tujuan di balik
perbincangan kita setiap hari selama ini. Meskipun hanya baru 3 bulan kurang
lebih.
Tapi salah. Kamu
hanya orang yang aku temui di perjalanan hidupku yang memberikan nasihat baik.
Yang sekedar memberi tumpangan teduh disaat hujan hidupku. Dan itu hanya
sesaat. Sekarang aku mulai belajar untuk menunggu dan berhenti sejenak untuk mencari
suatu hal baru. Karena aku lelah bermain bahkan cenderung mempermainkan
perasaanku sendiri.
Menunggu jika suatu
saat kamu mengirim pesan “pagiJ. Ayo bangun sekolah:P. Mandi mandi:PJ” dan “malamJ. Yang disebelah aku, tidur nyenyak yaJ” Sekarang. Aku hanya berharap. Kamu masih tetap mau menganggap aku
sebagai teman.
==> untuk penikmat kopi yang selalu di temani ikan dan
seseorang yang berada di sebelah aku.




0 komentar:
Posting Komentar